Mengapa Skincare di Indonesia Terus Laris Manis?

Kesadaran tentang kesehatan, dan kebutuhan untuk tampil prima, senantiasa membuat konsumen merasa harus terus menjaga kulit mereka. Benarkah hanya kesadaran itu yang membuat produk skincare senantiasa laris manis di pasaran?

Penjualan produk skincare laris manis di Indonesia ditengarai karena meningkatnya kesadaran tentang pentingnya perawatan kulit. Hal ini juga didorong tren kecantikan global dan media sosial. Konsumen Indonesia semakin mengutamakan kesehatan dan penampilan kulit, mencari produk yang bisa mengatasi masalah kulit spesifik dan mendukung penampilan yang lebih baik. Selain itu, pandemi COVID-19 juga mengubah perilaku konsumen, dengan lebih banyak orang fokus kepada perawatan diri dan kecantikan saat menghabiskan waktu di rumah.

Industri skincare di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat, mencerminkan perubahan gaya hidup dan kesadaran konsumen terhadap perawatan kulit. Berbagai faktor telah berkontribusi kepada peningkatan penjualan skincare, membuatnya menjadi salah satu sektor yang paling berkembang di pasar konsumen. Mari kita eksplorasi faktor-faktor utama yang mendorong kesuksesan dan pertumbuhan penjualan skincare di Indonesia.

Menurut KataData.co.id, pada 2022, pasar kecantikan dan perawatan diri mencapai pendapatan Rp111,83 triliun, menandakan pertumbuhan yang signifikan. Segmen perawatan diri merupakan yang terbesar dengan pendapatan sebesar US$3,18 miliar, diikuti skincare dengan US$2,05 miliar, kosmetik dengan US$1,61 miliar, dan wewangian dengan US$39 juta. Pasar ini diperkirakan akan tumbuh setiap tahun sebesar 5,81% dari 2022 hingga 2027.

Selain pandemi COVID-19 telah mendorong tren perawatan diri di rumah, dengan konsumen mencari solusi untuk masalah kulit spesifik dan meningkatkan penampilan mereka. Tren ini diperkuat ketersediaan informasi dan ulasan produk online, memudahkan konsumen untuk mengeksplorasi dan membeli produk skincare yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

ilustrasi produk skincare - Myklon | canva.com

1. Kesadaran Konsumen yang Meningkat

Kesadaran konsumen terhadap pentingnya perawatan kulit dan kesehatan kulit telah meningkat secara signifikan. Semakin banyak orang yang menyadari perlunya merawat kulit mereka sebagai bagian dari rutinitas kecantikan dan kesehatan harian.

2. Peningkatan Pendapatan dan Gaya Hidup

Peningkatan ekonomi dan daya beli masyarakat Indonesia telah membuka pintu bagi konsumen untuk menginvestasikan lebih banyak dalam produk skincare. Gaya hidup yang semakin sibuk juga mendorong permintaan akan produk yang praktis dan efektif.

3. Pengaruh Media Sosial

Media sosial memiliki peran besar dalam membentuk tren kecantikan. Influencer kecantikan dan ulasan produk skincare yang populer di platform seperti Instagram dan YouTube memberikan pengaruh signifikan, membantu konsumen membuat keputusan pembelian yang lebih informasional.

Baca Juga: Perbedaan Skincare: Pasaran dan Resep Dokter

4. Tren Kecantikan Natural dan Organik

ilustrasi produk skincare - Myklon | canva.com

Meningkatnya minat terhadap produk skincare yang mengandung bahan-bahan alami dan organik mencerminkan kecenderungan konsumen yang lebih sadar akan kesehatan dan keberlanjutan. Produk yang mengandung bahan seperti aloe vera, tea tree oil, dan ekstrak tanaman lainnya semakin diminati.

5. Inovasi Produk dan Teknologi

Perusahaan skincare terus berinovasi dalam formulasi produk dan teknologi pengemasan. Penggunaan teknologi canggih dalam pengembangan produk, seperti microencapsulation atau teknologi pengiriman bahan aktif, meningkatkan kinerja produk dan menarik minat konsumen.

6. Ketersediaan Produk dan Kanal Distribusi

Skincare kini lebih mudah diakses melalui berbagai saluran distribusi, termasuk toko-toko kecantikan, apotek, dan platform online. Ketersediaan produk melalui berbagai kanal ini memberikan konsumen pilihan lebih luas dan aksesibilitas yang lebih baik.

7. Perubahan Sikap Terhadap Perawatan Diri

Konsep perawatan diri telah menjadi lebih penting dalam masyarakat, termasuk perawatan kulit. Masyarakat Indonesia semakin menyadari bahwa merawat diri sendiri bukanlah hal yang hanya untuk kepuasan diri, tetapi juga merupakan investasi dalam kesehatan dan kepercayaan diri.

8. Promosi dan Penawaran Menarik

ilustrasi produk skincare - Myklon | canva.com

Promosi dan penawaran khusus dari merek skincare sering kali menarik perhatian konsumen. Diskon, paket bundling, atau penawaran eksklusif dapat menjadi dorongan tambahan bagi konsumen untuk mencoba atau membeli lebih banyak produk skincare.

Meningkatnya penjualan skincare di Indonesia mencerminkan perubahan paradigma dalam pandangan masyarakat terhadap perawatan kulit. Dengan terus tumbuhnya kesadaran konsumen, peningkatan pendapatan, dan inovasi produk yang terus-menerus, sektor skincare di Indonesia diperkirakan akan terus berkembang dalam waktu yang akan datang. Perusahaan skincare yang dapat memahami dan merespons tren ini dengan cepat akan mendapatkan keuntungan dalam memenangkan hati konsumen.

Produk Terlaris

ilustrasi produk skincare - Myklon | canva.com

Berdasarkan tren pasar dan permintaan konsumen di Indonesia, produk skincare yang paling banyak dicari antara lain mencakup:

  1. Pelembap
  2. Tabir Surya
  3. Serum Wajah
  4. Pembersih Wajah
  5. Masker Wajah

Kesadaran akan pentingnya perlindungan terhadap sinar UV, kelembapan kulit, serta keinginan untuk memiliki kulit yang lebih cerah dan sehat, mendorong konsumen untuk mencari produk-produk ini. Produk-produk ini menjadi populer karena manfaatnya yang beragam dalam menjaga kesehatan dan kecantikan kulit.

Bagi Anda yang berminat terjun ke bisnis kosmetik dan memproduksi skincare lewat jalur maklon bersama Tim Myklon, silakan buat janji dengan Bia di nomor WhatsApp ini ya. [][Rudi Tenggarawan/M]

*penulisan artikel ini dibantu riset ChatGPT 4

Office Tel: +62 857-2205-4200
Sales: admin@myklon.id
Address: Ruko Emerald AA1 No 15 Bintaro sektor 9, Tangerang Selatan, Banten-Indonesia.
© 2022 Myklon All Rights Reserved | sitemap