Bahan Berbahaya dalam Produk Kosmetik: Batasan dan Pengawasan Ketat untuk Keamanan Konsumen

Sering kita mendengar Badan Pengawasan Obat dan Makanan [BPOM] bersama aparat terkait acap menggelar razia tentang produk kosmetik ilegal. Hasilnya, banyak yang mengandung bahan berbahaya. Mengapa demikian?

Myklon pernah menulis tentang Merkuri, Bahan Berbahaya di Produk Kosmetik Ilegal. Faktanya, seiring meningkatnya permintaan berbagai produk kecantikan dan perawatan kulit serta industri kosmetik yang berkembang pesat, kejahatan yang menyertainya juga meningkat. Bersamaan dengan pertumbuhan ini, penting untuk menyoroti bahan-bahan berbahaya yang mungkin ada dalam produk kosmetik dan upaya yang dilakukan untuk membatasi serta mengawasi penggunaannya demi melindungi kesehatan dan keamanan konsumen.


Ada beragam motif oknum-oknum produsen kosmetik memasukkan bahan berbahaya dan terlarang ke dalam produk kosmetik mereka. Biasanya karena motif ekonomi atau tujuan untuk memperoleh keuntungan tanpa melalui prosedur yang benar. Beberapa motif yang mungkin mendorong mereka melakukannya adalah:

1. Biaya Rendah

Bahan berbahaya sering kali lebih murah daripada bahan-bahan berkualitas yang aman. Penggunaan bahan berbahaya memungkinkan produsen untuk menghemat biaya produksi, sehingga mereka dapat menjual produk dengan harga lebih rendah, yang mungkin menarik bagi konsumen yang mencari produk kosmetik dengan harga murah.

2. Pemutih Kulit dan Pencerahan

Beberapa produk kosmetik ilegal mengandung bahan berbahaya seperti merkuri atau hydroquinone yang digunakan untuk memutihkan kulit atau mencerahkan noda. Konsep kulit yang lebih cerah sering dianggap menarik dalam beberapa budaya, dan produk-produk ilegal ini menargetkan pasar tersebut.

3. Permintaan Konsumen yang Tinggi

Beberapa konsumen ingin melihat hasil yang cepat dari produk kosmetik, terutama produk perawatan kulit. Bahan berbahaya seperti kortikosteroid atau retinoid kuat dapat memberikan perubahan yang lebih cepat tetapi juga berpotensi merusak kulit.

4. Tidak Terdeteksi Pihak Berwenang

Produsen ilegal mungkin mengandalkan kenyataan bahwa mereka beroperasi di luar pengawasan resmi dan tidak akan diawasi pihak berwenang yang mengatur produk kosmetik. Ini memungkinkan mereka menggunakan bahan berbahaya tanpa mendapatkan hukuman.

5. Kehadiran di Pasar Tidak Resmi

Beberapa produk kosmetik ilegal dapat dijual melalui toko online atau pasar gelap. Di tempat itu, regulasi dan pengawasan tidak selengkap di toko-toko resmi. Ini memungkinkan produsen untuk melewati persyaratan regulasi yang lebih ketat.

6. Kekurangan Pengetahuan Konsumen

Kekurangan pengetahuan tentang bahan kosmetik yang aman dapat dimanfaatkan produsen yang tidak bermoral untuk memasukkan bahan berbahaya ke dalam produk mereka. Konsumen yang tidak menyadari potensi bahaya bahan tertentu mungkin akan membeli produk tersebut tanpa curiga.

Baca Juga: Membuka Peluang Paling Bagus di Pasar Produk Kosmetik Indonesia

ilustrasi bahan berbahaya | canva.com

Penggunaan bahan berbahaya di dalam produk kosmetik ilegal dapat menyebabkan dampak serius kepada kesehatan dan kulit konsumen. Oleh karena itu, konsumen harus selalu memeriksa label produk, membeli dari sumber terpercaya, dan waspada terhadap tanda-tanda produk palsu atau ilegal.


Bahan-Bahan yang Dilarang Sepenuhnya:

1. Mercury [Merkuri]: Penggunaan merkuri dalam produk kosmetik dilarang secara internasional. Merkuri adalah bahan beracun yang dapat menyebabkan keracunan, kerusakan organ, dan masalah kesehatan lainnya.

2. Hydroquinone: Beberapa negara melarang atau membatasi penggunaan hydroquinone dalam produk kosmetik. Bahan ini dapat menyebabkan iritasi, hiperpigmentasi, dan dampak kesehatan negatif lainnya.

3. Lead [Timbal]: Timbal tidak boleh digunakan dalam produk kosmetik karena efek toksiknya pada kesehatan manusia. Paparan timbal dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf dan organ dalam.

Dibatasi dan Diperbolehkan dengan Pengawasan:

1. Retinol [Vitamin A]: Retinol digunakan dalam produk perawatan kulit untuk mengatasi penuaan dan jerawat. Namun, penggunaannya harus diawasi ahli kecantikan atau dokter kulit karena retinol dalam kadar tinggi dapat menyebabkan iritasi dan pengelupasan kulit.

2. Asam Salisilat: Ini adalah bahan yang digunakan dalam produk perawatan kulit untuk mengatasi jerawat dan eksfoliasi. Penggunaan asam salisilat dalam produk kosmetik harus diawasi, terutama bagi mereka dengan kulit sensitif atau masalah kulit tertentu.

3. Asam Alfa Hidroksi [AHA] dan Asam Beta Hidroksi [BHA]: AHA dan BHA adalah bahan eksfoliasi yang digunakan dalam produk kulit. Penggunaan ini harus diawasi ahli kecantikan atau dokter kulit karena bisa menyebabkan iritasi kulit jika digunakan secara berlebihan.

4. Hydroquinone [Dalam Kadar Rendah]: Beberapa negara mengizinkan penggunaan hydroquinone dalam produk kosmetik dalam kadar rendah, namun harus dengan resep dokter.

Penting untuk mengingat bahwa efek bahan kosmetik dapat bervariasi tergantung kepada jenis kulit dan kondisi kesehatan individu. Konsultasikan dengan dokter kulit atau ahli kecantikan sebelum menggunakan produk yang mengandung bahan-bahan yang memerlukan pengawasan. Selalu periksa label produk, peraturan setempat, dan perhatikan panduan yang diberikan oleh para profesional untuk memastikan penggunaan yang aman dan efektif. Mengutamakan keamanan dan kesehatan Anda adalah langkah yang bijak dalam menjaga kecantikan dan kesehatan kulit.

Selain merkuri, hydroquinone [dengan pengecualian] , timbal, bahan-bahan ini juga acap ditemui dalam produk kosmetik ilegal:

1. Senyawa Merkuri: Selain merkuri, senyawa merkuri seperti merkuri klorida juga digunakan dalam produk pemutih kulit ilegal. Senyawa ini sama berbahayanya dengan merkuri dalam bentuk lain.

2. Phthalates: Phthalates sering digunakan dalam pewarna, wewangian, dan produk wajah ilegal. Bahan ini dapat terhubung dengan gangguan hormon dan masalah kesehatan lainnya.

3. Cadmium: Cadmium dapat ditemukan dalam pewarna dan pigmen kosmetik ilegal. Paparan cadmium dapat menyebabkan keracunan dan dampak negatif di organ dalam.

4. Formaldehyde: Formaldehyde adalah bahan pengawet yang sering ditemukan dalam produk perawatan rambut dan kuku ilegal. Bahan ini dapat menyebabkan iritasi kulit, mata, dan masalah pernapasan.

5. Arsenik: Arsenik dapat ditemukan dalam beberapa produk kosmetik ilegal, terutama produk yang berasal dari luar negeri tanpa regulasi yang ketat. Paparan arsenik dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.

6. Pewarna Terlarang: Beberapa pewarna yang digunakan dalam kosmetik ilegal adalah pewarna yang dilarang digunakan dalam industri kosmetik karena alasan keamanan.

7. Pemutih Kulit Tidak Disetujui: Banyak produk ilegal mengandung bahan pemutih kulit yang tidak disetujui atau ilegal. Penggunaan bahan ini dapat merusak kulit dan kesehatan secara keseluruhan.

8. Parfum Palsu: Parfum palsu sering kali mengandung bahan-bahan berbahaya yang tidak terdaftar dan dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi.

Mykloners, sebaiknya jeli memilih produk kosmetik dari produsen yang terpercaya dan menghindari pembelian produk dari sumber yang meragukan. Membaca label, mencari merek yang diakui, dan membeli dari pengecer yang sah adalah langkah-langkah penting untuk menjaga keamanan produk kosmetik yang Anda gunakan.

Anda berminat untuk membuat produk kosmetik bebas bahan terlarang? Mari diskusikan ketertarikan Anda itu bersama Tim Myklon. Silakan buat janji dengan Bia di nomor WhatsApp ini ya. [][Eva Evilia/M]

*penulisan artikel ini dibantu ChatGPT

Office Tel: +62 857-2205-4200
Sales: admin@myklon.id
Address: Ruko Emerald AA1 No 15 Bintaro sektor 9, Tangerang Selatan, Banten-Indonesia.
© 2022 Myklon All Rights Reserved | sitemap