Untuk mulai membangun bisnis kosmetik, Anda bisa memilih salah satu dari dua model bisnis yang disesuaikan dengan kemampuan modal, waktu, dan tenaga Anda. Anda dapat menjalani atau mengurus bisnis kosmetik Anda sendiri, atau bekerjasama atau membayar jasa perusahaan maklon kosmetik.
a. Menjalankan atau mengurus bisnis sendiri, yaitu Anda mengurus semuanya sendiri, mulai dari produksi [laboratorium, pabrik], merk/logo, penjualan, SDM, perizinan.
b. Bekerjasama atau menggunakan jasa perusahaan maklon kosmetik. Perusahaan jasa maklon akan mengerjakan produksi di pabrik dan laboratorium mereka, Anda hanya tinggal membayar, terima jadi produk, kemudian menjual produk kosmetik Anda tersebut ke konsumen.
Apa Saja yang Harus Saya Siapkan?
1. Memilih ide produk atau kategori kosmetik apa yang ingin Anda jual
Untuk ide jenis kosmetik apa yang ingin Anda buat, Anda bisa memulainya misalnya dengan permasalahan yang sedang Anda alami. [Contoh kasus adalah produk concealer bernama "Bye Bye Under Eye", ide awal pembuatannya adalah karena Jamie Kern Lima --si pemilik brand-- adalah seorang penyiar TV yang memiliki problematika kulit wajah yang kemerahan [rosacea]. Produk concealer ini kemudian booming karena dianggap penyelamat oleh banyak Kaum Hawa yang memiliki masalah kulit yang sama dengan Jamie Kern Lima.
2. Punya cukup pengetahuan tentang produk kosmetik
Sebagai orang yang ingin mempunyai bisnis kosmetik, tentu Anda harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kosmetik, khususnya produk kosmetik yang ingin Anda buat. Seperti misalnya terkait bahan, cara dan proses produksi, kemasan produk, teknik pemasaran. Agar Anda lebih mudah dalam memproduksi kosmetik Anda dan bisnis menjadi lebih maksimal.
3. Melakukan riset pasar dan konsultasi konsep produk
Lakukanlah riset pasar serta berkonsultasi kepada para praktisi/ahli kosmetik sehubungan dengan konsep produk Anda. Mulai dari bahan pembuatan produk aman atau tidak, bagaimana user experience-nya, dan lain-lain.
4. Melakukan product development atu membuat samepl produk sesuai profil konsumen
» Pemilihan zat aktif
» Fakta pendukung keefektifitasan zat aktif [jika diperlukan]
» Pemilihan kemasan
» Pencantuman nama brand
» Menentukan nama produk
» Membuat body text
5. Melakukan uji kelayakan
Setelah membuat product development/sampel, ujilah produk Anda di laboratorium dan ke beberapa orang terlebih dahulu. Apakah produk kosmetk Anda berfungsi sesuai fungsi, apakah efek positif dan khasiatnya memang dapat dirasakan? Semakin banyak uji kelayakan produk, maka produk tersebut juga memiliki jangkauan penggunaan yang lebih luas selain itu juga semakin layak produk tersebut digunakan konsumen.
6. Mengurus perizinan atau legalitas
Meskipun produk kosmetik Anda banyak diminati konsumen, namun bila produk Anda belum memiliki legalitas maka artinya produk Anda belum sesuai standar mutu produk yang ditentukan. Daftarkan produk ke Badan Pengawas Obat dan Makanan [BPOM] [topik ini akan kita bahas di artikel lain, Red], sebagai lembaga kesehatan resmi Indonesia dan berwenang menentukan ijin edar produk. Selain itu daftarkan produk Anda ke institusi lain yang memberikan kelayakan produk, seperti memperoleh sertifikasi produk halal dari MUI. Jika produk yang Anda buat memiliki legalitas yang jelas, maka konsumen tak akan ragu membelinya.
7. Menyusun brand strategy:
Merk
Logo
Tagline
8. Menyusun marketing plan/marketing mix:
Product
Price
Promotion
People
9. Menyiapkan audience sesuai dengan persona target konsumen.
10. Memilih model distribusi atau model bisnis.
11. Menyiapkan budget yang cukup untuk modal bisnis Anda.
Bagaimana? Cukup njlimet ya? Tak perlu khawatir, karena kami akan menyederhanakannya untuk Anda. Sales Representative kami akan membantu sampai Anda berhasil memproduksi dan memasarkan brand Anda sendiri. Silakan kontak Bia di nomor WhatsApp ini. [][@shintalarasatisupadi/M]